X ATU 1 KARAKTERISTIK TERNAK UNGGAS
Tentu, ini adalah uraian pembahasan lengkap mengenai karakteristik ternak unggas yang disesuaikan untuk siswa jurusan Agribisnis Ternak Unggas di SMK Negeri 1 Kedawung, Sragen, lengkap dengan contoh nyata yang relevan dengan lingkungan sekolah.
Memahami Karakteristik Ternak Unggas: Kunci Sukses di Jurusan Agribisnis Ternak Unggas SMK N 1 Kedawung
Sebagai siswa jurusan Agribisnis Ternak Unggas (ATU), memahami karakteristik dasar unggas adalah fondasi utama. Pengetahuan ini tidak hanya sebatas teori di kelas, tetapi menjadi bekal penting saat praktik di kandang (unit produksi) sekolah. Karakteristik ini memengaruhi segalanya, mulai dari desain kandang, formulasi pakan, hingga program pencegahan penyakit.
Secara umum, unggas adalah kelompok hewan bersayap (kelas Aves) yang telah didomestikasi untuk dimanfaatkan daging, telur, atau bahkan bulunya. Mereka memiliki beberapa karakteristik umum yang sama.
Karakteristik Umum Ternak Unggas
Semua jenis unggas yang kalian pelajari di SMK N 1 Kedawung memiliki ciri-ciri dasar berikut:
Anatomi Khas: Tubuh ditutupi bulu, memiliki paruh (tidak bergigi), dua kaki (umumnya bersisik), dan sepasang sayap.
Kerangka Ringan: Tulang unggas bersifat pneumatic (berongga dan ringan) yang merupakan adaptasi untuk terbang, meskipun banyak unggas ternak sudah tidak bisa terbang dengan baik.
Suhu Tubuh Tinggi: Unggas adalah hewan berdarah panas (homoioterm) dengan suhu tubuh normal yang lebih tinggi dari mamalia, yaitu sekitar 40-41°C. Ini membuat metabolisme mereka sangat cepat.
Pertumbuhan Cepat: Laju metabolisme yang tinggi mendukung pertumbuhan yang sangat pesat, terutama pada jenis pedaging.
Reproduksi Ovipar: Berkembang biak dengan cara bertelur. Proses dari pembuahan hingga telur siap dikeluarkan berlangsung sangat cepat.
Sensitif terhadap Stres: Unggas mudah mengalami stres akibat perubahan lingkungan mendadak seperti suara bising, perubahan suhu drastis, atau kepadatan kandang yang terlalu tinggi. Stres dapat langsung menurunkan produksi.
Karakteristik Spesifik dan Contoh Nyata di Lingkungan SMK N 1 Kedawung
Di unit produksi sekolah, kalian pasti menemui berbagai jenis unggas. Masing-masing memiliki karakteristik unik yang menuntut manajemen berbeda.
1. Ayam Pedaging (Broiler)
Ayam broiler adalah "mesin" penghasil daging. Fokus pemeliharaannya adalah mencapai bobot panen secepat mungkin dengan pakan seefisien mungkin.
Karakteristik Utama:
Pertumbuhan Sangat Cepat: Ini adalah ciri paling menonjol. Dalam 30-35 hari, bobotnya bisa mencapai 1,8 - 2,2 kg.
Konversi Pakan Rendah (FCR): Sangat efisien dalam mengubah pakan menjadi daging. FCR (Feed Conversion Ratio) idealnya berkisar antara 1,5 - 1,7. Artinya, untuk menghasilkan 1 kg daging, hanya dibutuhkan 1,5 - 1,7 kg pakan.
Bentuk Tubuh Kompak: Dada lebar dan paha besar karena merupakan bagian karkas utama.
Sifat Tenang: Aktivitasnya tidak terlalu banyak, cenderung hanya makan dan minum, sehingga energi fokus untuk pertumbuhan daging.
Contoh Nyata di Kandang SMK N 1 Kedawung:
Strain: Kalian kemungkinan besar memelihara strain komersial seperti Cobb 500 atau Ross 308.
Praktik di Sekolah: Saat praktikum, kalian akan menimbang bobot ayam setiap minggu untuk memantau laju pertumbuhannya. Kalian juga menghitung FCR di akhir periode pemeliharaan untuk mengukur keberhasilan manajemen pakan. Kalian akan melihat bagaimana di minggu-minggu terakhir, kebutuhan pakan dan air minumnya meningkat drastis seiring pertumbuhan tubuhnya.
2. Ayam Petelur (Layer)
Berbeda dengan broiler, fokus utama ayam petelur adalah menghasilkan telur sebanyak dan sekonsisten mungkin selama periode produksi.
Karakteristik Utama:
Tubuh Ramping dan Ringan: Energi tidak dialihkan untuk membentuk daging, melainkan untuk produksi telur. Bobotnya relatif stabil setelah dewasa.
Cepat Dewasa Kelamin: Mulai bertelur pada umur yang relatif muda, sekitar 18-20 minggu.
Produksi Telur Tinggi: Mampu menghasilkan telur hampir setiap hari. Puncak produksi bisa mencapai di atas 90% (artinya dari 100 ekor ayam, 90 ekor bertelur setiap hari).
Sensitif terhadap Perubahan: Sangat peka terhadap perubahan pakan, cahaya, dan stres. Sedikit saja gangguan bisa membuat produksi telur menurun atau bahkan berhenti.
Contoh Nyata di Kandang SMK N 1 Kedawung:
Strain: Di kandang baterai sekolah, kalian mungkin memelihara strain seperti Isa Brown atau Lohmann Brown, yang terkenal dengan warna cangkang telurnya yang cokelat dan produksinya yang tinggi.
Praktik di Sekolah: Tugas harian kalian adalah mengumpulkan telur (egg collecting) dan mencatat jumlahnya untuk menghitung Hen Day Production (HDP). Kalian juga belajar mengatur program pencahayaan di kandang, karena panjang siang hari sangat memengaruhi hormon reproduksi dan produksi telur ayam.
3. Ayam Kampung (Ayam Buras)
Ayam kampung memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari ayam ras karena adaptasinya terhadap lingkungan yang lebih bebas.
Karakteristik Utama:
Pertumbuhan Lambat: Membutuhkan waktu berbulan-bulan (bisa 3-6 bulan) untuk mencapai bobot potong.
Daya Tahan Tinggi: Lebih tahan terhadap penyakit dan perubahan cuaca ekstrem dibandingkan ayam ras.
Rasa Daging dan Telur Khas: Dagingnya lebih liat dan gurih, sementara telur memiliki kuning telur yang lebih pekat warnanya.
Sifat Aktif dan Waspada: Banyak bergerak, suka mencari makan sendiri (foraging), dan sangat responsif terhadap lingkungan sekitar.
Contoh Nyata di Kandang SMK N 1 Kedawung:
Jenis: Sekolah mungkin memiliki program pemeliharaan Ayam Kampung Asli atau jenis unggulan hasil persilangan seperti Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) yang pertumbuhannya sedikit lebih cepat.
Praktik di Sekolah: Kalian akan melihat perbedaan signifikan dalam manajemen pakan dan kandang. Mungkin ada kandang semi-intensif atau free-range di area sekolah. Tugas kalian adalah mengamati perilaku alaminya dan bagaimana cara beternak yang efisien namun tetap sesuai dengan karakteristiknya.
4. Itik/Bebek
Itik adalah unggas air yang memiliki potensi besar sebagai penghasil telur maupun daging.
Karakteristik Utama:
Membutuhkan Air: Memiliki kaki berselaput dan suka bermain air untuk membersihkan bulu dan matanya.
Lebih Tahan Penyakit: Dianggap lebih kuat dan tidak serentan ayam terhadap beberapa penyakit umum.
Struktur Telur Lebih Kuat: Cangkang telur bebek lebih tebal sehingga tidak mudah pecah.
Sistem Pencernaan Kuat: Mampu mencerna pakan dengan serat kasar yang lebih tinggi.
Contoh Nyata di Kandang SMK N 1 Kedawung:
Jenis: Untuk petelur, contohnya adalah Bebek Mojosari atau Alabio. Untuk pedaging, mungkin ada Bebek Peking.
Praktik di Sekolah: Desain kandang bebek akan berbeda. Kalian akan menyediakan area becek atau kolam kecil. Kalian juga akan belajar bahwa pakan bebek sering kali dicampur dengan air menjadi adonan basah (bukan kering seperti pakan ayam) untuk memudahkan mereka makan.
Dengan memahami karakteristik unik dari setiap jenis unggas ini, kalian sebagai calon peternak profesional dari SMK N 1 Kedawung, Sragen dapat membuat keputusan yang tepat dalam manajemen harian, mulai dari pemilihan bibit, penyusunan ransum, hingga penanganan panen dan pascapanen. Selamat belajar dan berpraktik! 🐔🦆
😊🤩😚😑😋😋😍😍😍😍😍😍🤩🤩🤩🤩🤩🤩🥰🥰🥰🥰🥰🥰😘😘😘😘😘😘😍😍😍😎😋😋😊😊😊😂😂😂😂
BalasHapusSTECU
Hapuskelenti kelenti kelenti JOS WE #joswekmubossssssssssss
BalasHapus🤢🤢🤢🤢🤢🤢🤢🤢🤢🤢🤢🤢🤢🤢👏👏👏👏👏👏👏🐱👤🤳💖😢🙌
BalasHapuswkwkwkwkwk nyueni maseh
BalasHapus